Pemakaian Kawat Gigi dan Kesehatan Gigi

20 September 2020 | Joo Izzi

Bentuk susunan gigi kerap mempengaruhi bentuk mulut seseorang. Bentuk gigi juga dianggap sangat mempengaruhi penampilan. Mereka yang giginya tidak teratur atau tidak normal juga kerap merasa minder atau malu. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter gigi biasanya akan merekomendasikan pemasangan kawat gigi atau behel yang berfungsi untuk merapikan gigi.

Beberapa tahun belakangan ini, behel tidak hanya digunakan untuk meratakan gigi, tetapi juga dianggap sebagai trend. Sehingga siapapun yang menggunakan kawat gigi dianggap lebih gaul dan keren. Sayangnya, penggunaan kawat gigi tidak selamanya menyenangkan. Menurut Dwi Anie Lestari, seorang dokter gigi sekaligus pengurus Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) Komda Jaya, saat ini banyak pengguna kawat gigi yang mengeluh. Sejumlah keluhan pengguna kawat gigi diantaranya adalah kesulitan makan, merasa tidak nyaman karena ada benda asing di mulut, menyebabkan rasa linu, kesulitan membersihkan atau menyikat gigi, hingga kerap mengalami sariawan karena sering terjadi gesekan antara dinding mulut dengan kawat gigi.
Baca juga: Perhatikan 7 Hal Ini Jika Akan Memasang Kawat Gigi Pada Anak

Dari sekian banyak keluhan tersebut, kesulitan membersihkan atau menyikat gigi adalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Pasalnya, apabila kesulitan menyikat gigi terus berlangsung dan dibiarkan hingga kebersihan mulut dan gigi menjadi tidak terjaga bisa mengakibatkan gigi berlubang atau karies. Disamping itu, dapat menyebabkan bau mulut. Agar penggunaan kawat gigi tidak mengakibatkan masalah pada kesehatan gigi, sebaiknya terapkan beberapa tips berikut ini.

Tips Menyikat dan Membersihkan Gigi untuk Pengguna Kawat Gigi

Kawat gigi merupakan tool terbaik untuk mengoreksi gigi yang tidak sejajar dan berbagai masalah gigi lainnya. Meskipun dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan, pada kenyataannya, merawat gigi yang dipasangkan behel atau kawat membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Sisa makanan yang tersangkut atau terselip akan menyebabkan plak dan masalah gigi jika plak tersebut tidak dibersihkan. Itulah sebabnya menyikat gigi setiap habis makan sangat penting, termasuk setelah mengkonsumsi makanan ringan. Lalu, lanjutkan dengan berkumur menggunakan mouthwash, serta bersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang floss setidaknya sekali sehari.

Agar selama menggunakan kawat gigi tidak terjadi berbagai masalah seperti noda yang tidak sedap dipandang, bau mulut, atau masalah lainnya, maka pengguna kawat gigi wajib mengikuti rekomendasi dentist untuk menjagakesehatan gigi dan gusi.

Beberapa cara merawat gigi selama menggunakan kawat gigi diantaranya adalah:

Baca juga: Tips perawatan kawat gigi

Pilihlah makanan dengan tepat

Bagian tersulit dari menjaga kesehatan gigi selama menggunakan behel adalah ketika makan. Pasalnya, ada banyak jenis makanan yang sangat mudah tersangkut di sela-sela gigi dan beberapa diantaranya terlalu keras seperti daging, jagung, dan berbagai jenis makanan lainnya.

Agar tidak menimbulkan banyak masalah, pengguna kawat gigi wajib menghindari makanan-makanan yang keras yang dapat berpotensi merusak bracket (kawat) gigi. Pilihlah makanan yang lembut dan mudah dikunyah.

Jika Anda suka manisan, beralihlah ke makanan seperti coklat. Coklat menurut dokter lebih baik bagi Anda yang suka mengkonsumsi makanan-makanan manis dan mengandung gula seperti permen yang lengket dan keras. Coklat lebih dianjurkan karena dianggap cukup lembut, mudah larut, dan mudah dibersihkan.

Tinggalkan kebiasaan buruk yang berpotensi melonggarkan atau merusak kawat gigi

Pemakai kawat gigi wajib meninggalkan kebiasaan kebiasaan buruk yang kadang tidak sadar mereka lakukan seperti menggigit kuku hingga menggigit pensil. Agar kebiasaan-kebiasaan buruk seperti ini tidak sering terulang, biasakan diri untuk membawa stress ball atau sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian Anda seperti fidget spinner.

Ganti sikat gigi setiap 3 atau 4 bulan sekali

Pernahkah Anda bertanya mengapa kita perlu mengganti sikat gigi setiap 3 atau 4 bulan sekali? Itu karena sikat gigi yang kita gunakan terus-menerus (setiap hari) bisa menjadi sarang bakteri. Disebutkan di dalam jurnal American Society of Microbiology bahwa bakteri coliform yang biasanya ditemukan pada feses juga bisa ditemukan pada sikat gigi.

Mengganti sikat gigi setiap 3 atau 4 bulan sekali ditujukan kepada siapapun yang menggunakan sikat giginya untuk menggosok gigi maksimal 2 kali sehari. Jika Anda menggunakan sikat gigi lebih dari 2 kali sehari, itu artinya Anda perlu menggantinya dalam interval waktu yang lebih pendek.

Gunakan sikat gigi elektrik

Sikat gigi elektrik yang dioperasikan dengan bantuan baterai, yang khusus diciptakan untuk pengguna alat ortodontik, sangat direkomendasikan untuk menggosok gigi. Hal ini dikarenakan sikat gigi khusus tersebut bisa mengjangkau daerah di sekitar kawat gigi dan efektif membantu menyingkirkan sisa-sisa makanan.

Gunakan pasta gigi khusus

Selain direkomendasikan untuk memilih sikat gigi khusus, pengguna kawat gigi juga sebaiknya menggunakan pasta gigi khusus yang dapat membantu membunuh kuman pada gigi.

Pantang tidur sebelum menyikat gigi

Kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal, menyikat gigi di malam hari sebelum tidur bisa membantu menghilangkan kuman dan mencegah plak terakumulasi dari waktu ke waktu.

Jangan lewatkan berkumur dengan menggunakan obat kumur

Obat kumur atau mouthwash tidak sekadar berperan dalam membantu menjaga kesehatan mulut, tetapi juga bermanfaat mengurangi jumlah asam di mulut, membantu membersihkan area-area yang yang sulit dijangkau dengan sikat gigi, dan bisa membantu mineralisasi tulang gigi.

Perbanyak konsumsi air putih

Air putih adalah minuman terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk kesehatan mulut. Minumlah air putih minimal 2 liter per hari terutama setiap selesai makan. Konsumsi air putih yang cukup bisa membantu melarutkan sisa-sisa makanan atau minuman yang lengket di sela-sela gigi maupun di sekitar kawat gigi.

Batasi mengkonsumsi makanan-makanan yang manis dan asam

Kebiasaan minum kopi atau teh dengan tambahan gula sebagai pemanis merupakan salah satu faktor penyebab pengikisan email gigi. Gula akan diubah menjadiasam di mulut. Apabila dibiarkan dan tidak segera disikat atau diluruhkan dengan obat kumur, asam tersebut berpotensi menyebabkan gigi berlubang. Selain makanan dan minuman manis, Anda juga perlu menghindari makanan maupun minuman yang sifatnya asam seperti minuman berkarbonasi.

Tips mencegah sariawan dan obat sariawan bagi pengguna kawat gigi

Salah satu efek samping menggunakan behel adalah sariawan yang dapat muncul di sekitar pipi, bibir, dasar gusi, lidah, hingga dinding mulut lainnya. Untuk mencegah agar tidak mudah mengalami sariawan selama memakai kawat gigi, terapkanlah berbagai tips yang telah dibahas di atas.

Jika Anda terlanjur mengalami sariawan atau sering mengalaminya, sebaiknya sediakan obat sariawan yang manjur dan ampuh serta bisa melindungi luka akibat sariawan. Salah satu obat sariawan adalah Aloclair Plus yang tersedia dalam berbagai pilihan kemasan yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan atau area yang mengalami luka.


Sumber:





Artikel

Artikel Lainnya