03 December 2020 | Joo Izzi
Sebagian anda, mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah sariawan bisa menyebabkan bau mulut (halitosis)? Mari kita cari tahu jawabannya. Pertama, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan sariawan, apa penyebabnya, dan apa akibatnya jika kita mengalaminya.
Sariawan atau dikenal juga dengan istilah "lesi mulut" atau yang dalam bahasa asing sering disebut stomatitis aphtosa adalah, peradangan di mulut yang ditandai dengan luka berbentuk bulat ataupun oval. Bagian tengah luka umumnya berwarna putih atau kekuningan dengan pinggiran berwarna kemerah-merahan.
Lesi mulut ukurannya bermacam-macam. Mulai dari yang kecil atau kurang dari 1 cm hingga berukuran besar atau lebih dari 2 cm. Lesi kecil ditandai dengan luka yang tidak dalam dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 atau 2 minggu tanpa diobati. Sedangkan sariawan besar atau yang biasa disebut sariawan major, selain ukurannya besar juga ditandai dengan luka yang dalam. Sariawan major cenderung lebih sulit sembuh dan bisa memakan waktu berminggu-minggu (misalnya hingga 6 minggu atau lebih). Dan, apabila sembuh, biasanya akan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut.
Sariawan bisa berada di mana saja di bagian mulut kita. Mulai dari area bibir, lidah, gusi, dinding pipi, atau di pangkal mulut, serta tenggorokan.
Penyebab sariawan bermacam-macam. Karena itulah, dokter tidak pernah menyebutkan secara spesifik penyebab sariawan pada seseorang. Berikut adalah contoh penyebab sariawan yang paling umum:
Selain berbagai penyebab di atas, tentu masih ada banyak penyebab sariawan lainnya. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab sariawan, Anda bisa membaca artikel yang telah kami tulis sebelumnya--yang membahas secara lengkap berbagai penyebab sariawan, termasuk apa saja yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami sariawan berulang-ulang kali.
Sariawan sebagian besar tidak berbahaya meski dapat menyebabkan gangguan aktivitas, sulit berkonsentrasi, kesulitan makan dan minum hingga berbicara. Sebagian besar sariawan juga tidak menular. Ada juga jenis lesi di mulut yang menular, terutama yang diakibatkan oleh mikroorganisme seperti jamur, virus, atau bakteri. Seperti yang telah diungkapkan di atas, Helicobacter pylori adalah salah satu contoh bakteri yang dapat mengakibatkan sariawan dan bisa menular.
Jadi, apakah sariawan menyebabkan bau mulut? Sariawan yang berjumlah 1 atau 2 buah dan berukuran kecil, secara khusus tidak menyebabkan bau mulut. Meski demikian, tetap ada hubungan antara sariawan dengan bau mulut. Terutama, apabila sariawan menyebabkan kegiatan membersihkan mulut jadi terganggu. Misalnya, karena sariawan ada di lidah, maka seseorang yang mengalaminya pun enggan membersihkan lidah hingga membuat bakteri terus menumpuk dan menimbulkan halitosis.
Sariawan yang diakibatkan oleh mikroorganisme seperti bakteri Helicobacter pylori berpotensi menyebabkan bau mulut. Hal tersebut bisa terjadi karena, sebagian besar penderita sariawan akibat bakteri ini akan memiliki konsentrasi gas (bau mulut) yang lebih tinggi dibandingkan dengan sariawan yang tidak diakibatkan oleh bakteri.
Jika anda mengalami sariawan yang menyebabkan halitosis, bisa saja penyebabnya adalah bakteri. Atau mungkin saja bau mulut timbul akibat minimnya perawatan yang anda lakukan akibat terganggu oleh keberadaan sariawan.
Jika mengalami sariawan biasa, mengobatinya dengan menggunakan obat alami sariawan seperti Aloclair Plus adalah pilihan tepat. Selain bisa mengobati luka agar sembuh lebih cepat, obat ampuh untuk sariawan ini juga bisa memberikan berbagai manfaat lainnya. Termasuk, dapat membantu mengurangi gejala atau rasa perih pada luka seketika sehingga Anda bisa makan dan minum serta berbicara dengan lebih nyaman beberapa menit setelah diobati. Aloclair juga akan memberikan lapisan pelindung yang bermanfaat untuk melindungi luka agar tidak bertambah parah atau menular.
Bau mulut atau yang dikenal dengan sebutan halitosis yang berasal dari bahasa latin dapat dialami oleh siapa saja dan disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya, karena makanan yang berbau tajam seperti petai, kopi, hingga bawang.
Halitosis yang disebabkan oleh makanan bisa dengan mudah diatasi, terutama dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang berbau segar seperti jeruk hingga mengunyah permen karet mint tanpa gula dan mengandung xylitol. Sedangkan untuk mencegahnya, kita hanya perlu menghindari makanan-makanan tersebut.
Agar bisa mengatasi bau mulut, terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi penyebabnya. Karena tidak semua bau mulut diakibatkan oleh makanan atau minuman yang kita konsumsi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa saja faktor yang dapat menyebabkan bau mulut dan bagaimana cara mengatasinya, Anda bisa membaca artikel yang telah kami tulis sebelumnya--yang secara khusus membahas mengenai penyebab bau mulut dan cara mengatasinya.
Sumber: